Juli 08, 2008

Jalan terjal Si Petarung Kecil

Abah selalu mengajariku bagaimana menjadi lelaki yang lumrah..jangan cengeng..dan jangan ambisius.masih ingat banget ketika tamparan tangannya melayang di mukaku..ketika saat itu aku mabuk kepayang dan sekarat ketika jatuh cinta pada seorang perempuan.
abah juga yng mengajari bagaimana seharusnya kaum papa seperti kita ini tabah dan sabar menerima keadilan Tuhan.
belum pernah ku dengar kata mengeluh dari seorang abah,bahkan ketika harus membanting tulang ,memeras keringat demi menghidupi keluarganya,beliau tak pernah kenal kata putus asa.abah selalu dengan tenang menghadapi dan menjalani kenyataan hidup dalam ketidak beradaan.sayangya,..aku tidak belajar banyak dengan kenyataan itu.aku hanya belajar bagaimana menahan lapar dan dahaga.bagaimana hidup terbelakang.bagaimana hidup sederhana.Tapi aku tidak belajar tentang "KESABARAN"yang sebenarnya.seperti orang berpuasa,aku hanya menahan lapar dahaga,tapi tidak menahan nafsu dan lalu melampiaskannya ketika bedug magrib tiba.Cara hidup "prihatin"yang turun temurun dari mbah kakung,ternyata tidak menitis pada jiwaku yang rapuh.Padahal saat itu aku ingin menjadi Seorang petarung kecil yng lahir dari sudut perkampungan dengan nyanyian gemerisik ujung ujung daun kelapa yng saling bergesek.atau siulan ultrasonik serangga malam yang menggelar konser hingga menjelang pagi tiba.Dan aku selalu bangun di sepertiga malam,memohon pada yang memiliki ke-MAHA-AN agar dikaruniai kelapangan dada dalam menerima sabda alam.dan emak tak henti menitiskan air mata diantara kalimat kalimat yang terangkai dalam doa doanya,aku selalu mendengar...emak tak pernah pilih kasih dalam bermunajat buat anak anaknya,karena kekuatan doa emak tidak akan pernah habis walau terbagi.Petarung kecil itu lahir untuk mengabdi pada Tuhan ,semesta,pada emak,pada abah.petarung kecil itu tidak kenal dan tidak pernah mencoba kenal pada apapun jua yng disebut"makar"..atau "molimo"atau perbuatan menjijikkan yang akan mendatangkan pembalasan serupa.namun sayang....sang petarung kecil itu genggamanya mulai pudar,tinjunya mulai tak sekokoh dulu,dan gerah langkah "kependekarannya"mulai terseok seok,kerikil kerikil tajam sering membuat kakinya berdarah,kulitnya yang harusnya kebal akan terpaan dingin mulai terinfeksi oleh sifat"manja"..tatapan matanya kelu..dan merah darahnya pun memucat pasi..aura ksatrianya buram,hingga embun pagi pun memilih daun daun kelapa dan ilalang sebagai tempat menetes.haaah..semesta menghindar..semesta menyayangkan prilakunya yang menyalahi tatanan.bro,..alam semesta ternyata tidak diam..alam semesta tidak pernah tidur..alam semesta selalu terjaga dan mengawasi gerak gerik kita...sekali saja kita lengah hingga menyinggung perasaannya,maka ia tidak segan segan menghentikan langkah kaki kita dalam menapaki bumi ini.Emak ..abah ..ampuni aku ..andai kau tahu..sesungguhnya batin ini juga merintih..saat "derajat'mu sebagai kedua orang tua telah ku porak porandakan..

6 komentar:

katakataku mengatakan...

.....aku hanya menahan lapar dahaga ...... lalu melampiaskannya ketika bedug magrib tiba
sebuah proses menentukan nasih kita di masa yang akan datang, baik buruknya kita yang menentukan :)

Salam kenal,
BlogAdi

PiPiTa mengatakan...

jadi ingat lagu titip rindu buat ayah nya ebiet g. ade..

salam kenal!

Anonim mengatakan...

hm.. suka bacanya.. ayo dunk,,jangan menyerah.. kasian abah yang udah negdidik tuh.. :D

Anonim mengatakan...

Waktu dan pengalaman akan mengajari kita untuk menyadari semuanya. Keep spirit ya!

cahpesisiran mengatakan...

emak dan abah akan selalu ada utk kita anaknya. saat tak ada lagi siapa pun dalam hidup kita, abah dan emak akan tetap ada.
-salam kenal-

FND Productions mengatakan...

luar biasanya kedua orang tua kita, khusunya ayah kita yang rela membanting tulang demi menghidupi keluarga, kita yang sebagai anak sudah selayaknya menghormatinya janganlah sampai kita menjadi anak durhaka.

ST3 Telkom

 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Easy Blog Trick

Powered By Blogger

Blog Tutorial

Powered By Blogger

© 3 Columns Newspaper Copyright by komtemplasi dalam simple concept | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks